
JENEWA - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Marty Natalegawa mendorong kembali masyarakat internasional untuk membahas isu perlucutan senjata nuklir. Menlu mengharapkan Indonesia dalam menjadi inspirasi dalam hal ini.
Meskipun pada dasarnya Indonesia tidak memiliki senjata nuklir, tetapi terkait isu perlucutan senjata nuklir, Indonesia berhasil mencapai dua terobosan penting.
"Terobosan pertama Indonesia adalah ratifikasi Indonesia atas Traktak Pelarangan Uji Coba Senjata Nuklir yang tercapai pada tanggal 6 Desember 2011," ucap Menlu dalam Konferensi Perlucutan Senjata di Jenewa, Swiss seperti dikutip dalam keterangan pers Kemlu yang disampaikan kepada okezone, Rabu (29/2/2012).
"Terobosan kedua adalah tercapainya kesepakatan antara ASEAN di bawah Keketuaan Indonesia dengan negara-negara pemilik senjata nuklir, bagi akses negara-negara nuklir ke dalam Traktak Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara," lanjut Menlu Natalegawa.
Dengan berpedoman pada keberhasilan Indonesia ini, mantan Dubes RI untuk Inggris itu menyerukan negara anggota KPS agar mampu membuat terobosan berarti. Dalam hal ini, Menlu RI menekankan perlunya kemauan politik yang kuat dari seluruh negara, yang dibarengi dengan keterlibatan masyarakat sipil. Agar semangat terwujudnya dunia tanpa senjata nuklir dapat kembali muncul.
Tak lupa Menlu juga mendorong negara-negara di kawasan Timur Tengah untuk mengupayakan pengaturan serupa, yang diyakini akan memberi sumbangan nyata bagi penciptaan perdamaian dan rasa saling percaya di kawasan Timur Tengah.
Pada kunjungan kerja Menlu RI ke Jenewa ini, di samping berbicara pada Konferensi Perlucutan Senjata , Menlu RI juga berpartisipasi pada Sidang Dewan HAM PBB. Dia melakukan pertemuan bilateral dengan Komisaris Tinggi HAM PBB Navi Pillay
Via : MSN
0 komentar:
Posting Komentar